Thursday, September 29, 2005

Not an Ordinary Day: Prologue

Hari ini hari kamis, seharusnya aku pergi ke kantor dengan seragam putih biru. Tapi… karena hari ini ada demo besar-besaran menggugat kenaikan BBM, dianjurkan untuk tidak memakai seragam, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Rupanya ini hal tak biasa yang pertama: Hari Kamis Tak Berseragam.

Hari ini aku kedatangan tamu, si Dedy yang baru dari Cirebon, mau pulang ke kampungnya di Bajubang sana (hehe.. bener-bener kampung jreng). Tauk gak, aku ngajak Dedy kenalan sama manajer-ku (pak Nur). Ealah… aku lupa kalo dua-duanya doyan ngobrol…

Tadinya maksudku cuma kenalan doang, karena setelah kita berubah jadi PT Pertamina EP, DOH SBT (Bajubang itu) harus banyak berkoordinasi dengan MTI (tempatku). Biar pak Nur sedikit demi-sedikit kenal siapa aja sih personil IT yang bisa dihubungi di DOH-DOH selain Ka Infokom-nya. Dan biar Dedy juga kenal, siapa aja sih orang-orang MTI selain Gita, Adji, dan pak Meinur. Karena waktu terbatas, paling enggak kenalan ama pak Nur dulu sebagai manajer-nya. TERNYATA… obrolan jadi panjang… pak Nur bicara panjang lebar… Dedy membalas…terus bicara panjang lebar lagi… dst… seru! Aku dan Bi/Adji cuma senyum-senyum aja, sambil terus-menerus lihat jam, kumaha iye teh? Katanya pesawat jam 13.30 si Dedy tea… Jam sudah menunjukkan pukul 11 ketika akhirnya berhasil menyetop pembicaraan… agak mepet juga, mengingat hari itu lagi ada demo besar.

Aku dan Adji mengantar Dedy sampai ke pintu masuk utama Kwarnas, kemudian Dedy nyebrang dan melompati pagar beton (yang telah membuatku sakit pinggang, yeah!). 5 menit kemudian… lewatlah rombongan demo, tepat di depan Kwarnas. Aku dan Adji nonton dulu sebentar (hehehe…). Jarang-jarang bisa nonton demo… biasanya cuma kena macetnya doang.

Gak lama, kita memutuskan untuk naik ke ruangan (lt.10), karena sebentar lagi rombongan MTI mau berangkat makan-makan ke Babe Lili (ikan bakar). Ceritanya makan-makan menjelang puasa.

No comments: