Friday, August 25, 2006

Liburan Kemerdekaan 3: Walking Machine Hero

Bagian terakhir dari liburan HUT RI aku habiskan bersama kawan lama: novel Star Trek. Rasanya sudah lama banget gak baca novel Star Trek. Hmm, sebenernya sih... gak segitunya... terakhir aku baca novel VOYAGER waktu awal tahun ini, tapi yang itu ceritanya standar aja, gak istimewa banget. Yang istimewa itu biasanya bikin kita terbawa di dalam rollercoaster emosi dari cerita novel tersebut.

Aku gak akan menulis review secara detail dari novel-novel yang aku baca kemaren, tapi ini dia beberapa yang istimewa:

I, Q (The Next Generation - TNG) - Cara penulisan novel ini sedikit berbeda dari novel Star Trek pada umumnya. Kalo biasanya storyteller-nya adalah si penulis, di novel ini storyteller-nya adalah Q, yang menceritakan pengalamannya sendiri. Di situ asiknya... karena dilengkapi dengan komentar-komentar lucu si Q (sebagai superior being) terhadap segala sesuatunya termasuk terhadap Picard dan Data (yang dianggap Q sebagai "lesser being"). Trus di novel ini Picard dan Data tidak digambarkan selalu serius dan cool, mereka kadang melakukan tindakan atau mengeluarkan statement bodoh atau bahkan annoying. Yah... mereka kan juga manusia.... (eh...salah ya? Data kan bukan manusia...). Jadinya aku cekikikan sendiri baca novel ini. Eh kok jadi banyak sih?

Homecoming 1 & 2 (Voyager) - kalo yang ini tentang nasibnya crew USS Voyager setelah mereka kembali ke Alpha Quadrant. Seneng aja, jadi ada penjelasan kan, setelah mereka sampai di Alpha Quadrant, kemudian apa yang terjadi pada crew-nya Voyager yang 1/2-nya bekaas "penjahat" itu. Ceritanya sebenernya biasa aja, tentang conspiracy gitu deh... tapi nasib crew Voyager itu yang bikin menarik.

Immortal Coil (TNG) - nah ini novel yang pertama kubaca kemaren, dan yang paling berkesan. Bercerita tentang misteri artificial intelligence di dunia Star Trek. Banyak banget kejutan-kejutan, sampe pada suatu titik... aku bertanya: loh... kenapa kok semua tokoh baru di novel itu ternyata android? (ups, spoiler)... bukannya di Writer's Bible-nya Star Trek ada ketentuan bahwa tidak ada android selain Data dan Lore ya? Terus ternyata tokoh yang aku duga sebagai "android juga", ternyata bukan android. Terus love story-nya juga gak norak. Tapi ujung-ujungnya... meskipun banyak AI muncul di cerita itu, ternyata Data, my walking machine hero, tetep merupakan sosok yang unik.

Ngomong-ngomong love story, mau tauk love story di Star Trek yang paling aku sebelin? Kisah cintanya Picard dengan Anij di Star Trek 9!! Sebel banget... gak suka... tokoh itu gak cocok buat jadi "The Captain's Woman".

Kembali ke novel...

Star Trek: Nemesis - yang ini? Aku gak jadi baca... itu yang membuatnya jadi istimewa!! Padahal... sejak tahun 2002 (waktu filmnya di-launching) aku mencari-cari novel ini. Dan sekarang... setelah mendapatkannya, ternyata aku ragu-ragu untuk membacanya... aku males membacanya. It's not the worst Star Trek movie loh, sebenernya it's not a bad Star Trek movie at all (meskipun revenue dari film itu menyatakan lain)... tapi... thanks to Data... aku jadi ilfil sama film / novel ini, karena dalam Nemesis, my beloved android mattiiii!!. Huhuhuhuhu...

Whooaa... yeah... sekarang aku mau cerita tentang Data. Mungkin sedikit terlambat, should have done it long time ago. Data adalah pahlawan masa remajaku, dulu sih aku sangat bangga sama Data, tapi pernah suatu masa, setelah bertambah usia... ternyata sulit untuk mengakui hal tersebut, bahkan sulit untuk mengakui bahwa I'm a Trekkie (or Trekker? Apapun deh...). Mungkin karena di masa itu aku berpikiran: ternyata aku norak sekali sih... hmm mungkin bukan norak, even worse: a freak...? Katanya... tanda-tanda seorang freak salah satunya adalah "suka Star Trek". Yah, tapi bodo amat deh, biarin aja dibilang freak (semua orang juga punya sisi yang bisa membuatnya dibilang freak kan?).

Waktu aku masih ABG, aku hanya melihat Data sebagai tokoh yang unik, lain dari tokoh lainnya yang umumnya manusia, superior (pintar, kuat, apalagi?). Kalo sekarang? Aku melihatnya tetap sebagai sosok yang superior, unik, dst...dst..., tapi satu hal yang menjadikannya dia berbeda adalah: Data itu polos... Tadinya kupikir Data itu so naive hanya karena dia emotionless... tapi setelah Data akhirnya meng-install emotion chip, ternyata dia tetap (dibuat) polos, naive, innocent... coba aja liat wajahnya (maksudku Data, bukan Brent Spiner), innocent banget... sepertinya menyenangkan berteman dengannya... dia bukan tipe orang yang suka menyembunyikan udang di balik bakwan, apalagi bala-bala (apakah replicator di USS Enterprise mampu membuat bala-bala?)...

Satu hal yang menarik tentang Data: he's an android kan... bukan seseorang yang secara natural memiliki orang tua, punya anak, punya sodara... tapi... dari semua tokoh di The Next Generation, ternyata... Data lah yang keluarganya paling dikenal oleh pemirsa. Dia punya ibu, dia punya bapak, punya siblings, punya anak, punya piaraan. Oya, aku menyebut keluarganya Data itu sebagai: Keluarga Yang Aneh... tapi ini buat lain kali aja ceritanya...

Yah itulah...Data have been and will always be my favorite android... (tuh kan... sekarang aku bisa mengakuinya)... Hmm... oya, foto ini adalah kartu ulang tahun yang diberikan oleh 2 orang temanku waktu ulang tahunku ke-17. Makasih teman-teman... hihi... Btw, aku baru sadar beberapa minggu lalu, hadiah yang mereka berikan bersama kartu itu, ternyata lebih unik dari yang aku kira: "celengan Snoopy lagi memegang Saxophone". Wow... what a coincidence: Data, Snoopy, dan Saxophone... mungkin mereka dapet sejenis premonition ya? Aku kan gak pernah berpikir untuk belajar saxophone sampai akhir 2004...? (naon sih...)

Thursday, August 24, 2006

Liburan Kemerdekaan 2: Ratu Dangdut

Sepulang dari Bandung, aktivitasku berikutnya adalah jadi personel grup Ratu Dangdut!!! Hehehe...

Finally... setelah nyaris 3 tahun, kami... para penghuni kamar 902 Simpruk berkumpul berempat lagi!! Hmm... sebenernya sih... kalo ketemu sama mereka sih lumayan sering. Tapi BERKUMPUL-BEREMPAT itu yang belum pernah terjadi setelah keluar dari Simpruk.

What a day... Semula berencana untuk ke Waterboom, tapi gak jadi. Akhirnya ke Mal Kelapa Gading. Tentu saja aku gak akan cerita ttg Mal Kepala Gading-nya... itu mah garing...

Kita-kita... pada dasarnya masih seperti dulu juga... suka ngerumpi dan ngetawain orang... bahkan kadang-kadang saling ngerumpiin satu sama lain di antara kita... heheheh... hayah... bener kan girlz? Suka makan... Suka nyanyi bareng, tapi kalo disuruh nyanyi sendiri di depan, males banget... palingan nyanyi sambil loncat-loncat di kamar, atau palingan bikin album pas lagi mandi... (and magically... tiba-tiba ada backing vocal dari kamar mandi-nya kamar sebelah).

Siang itu setelah jemput Hayat di stasiun, kita berkeliling Mal KG dulu... terus jam 11.30, makan siang di Rice Bowl. Abis itu keliling lagi... abis itu aku kelaparan... benar-benar kelaparan... jadi aku beli D'Crepes (ngantrenya luar biasa...), sementara mereka makan sate padang 1 piring rame-rame. Ternyata setelah menghabiskan 1 porsi D'Crepes, aku masih kelaparan, jadi nyari Milo. Huehehe... kok jadi nggragas gini... :-P

Setelah itu, kita mulai beraksi di Happy Puppy... lagu yang kita pilih kebanyakan lagunya Ratu (yeah... karena gak usah pake teriak-teriak, enak nyanyinya) dan lagu Dangdut (makanya Ratu + Dangdut = Ratu Dangdut). Lagu hits hari itu adalah lagu "SMS".

Aku sendiri sebenernya gak begitu seneng nyanyi dangdut, karena cengkoknya susyah... daripada kedengerannya aneh... mendingan gak nyanyi sama sekali kan... Nah, lagu SMS itu... sebenernya aku sudah sering denger, I don't know where sih... gak ingat... tapi baru kali ini bener-bener memperhatikan lagu itu. Lagu itu ternyata aneh... karena intronya itu loh, ala house music, tapi nyanyinya Dangdut... tapi meskipun demikian... kita tetep menyanyikannya dengan semangat... dan akhirnya jadi theme song hari itu.

Setelah dua jam nyanyi sampe batuk-batuk... terus kita menuju ke Mal Artha Gading... nyari Sport Warehouse... kemudian makan malam di sana... Waktu duduk di Red Bean (untuk makan malam), waaaaahhh... baru nyadar kalo ternyata capek banget. Aku gak tauk tampangku sekusut apa malam itu, yang jelas punggung sudah pegel-pegel. Gak kerasa memang, karena dari tadi ketawa-ketawa melulu.. Makasih ya girlz...

Tuesday, August 22, 2006

Liburan Kemerdekaan 1: Ibu Kota Priangan

Sebagai pembuka liburan HUT Kemerdekaan RI, aku pergi ke Bandung selama 2 hari, dan mengunjungi tempat-tempat yang sudah sering aku kunjungi, tapi selalu terlewatkan...

Km 0 Bandung

Di Jl. Asia Afrika, tepatnya di depan Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Barat, ada sebuah pal kilometeran yang menunjukkan bahwa titik itu adalah km 0 dari jalan raya yang membelah kota Bandung. Menurut sumber yang pernah aku baca, di titik itu Daendels menancapkan tongkatnya dan memberikan perintah untuk membangun sebuah kota di tempat tancapan tadi.

Aku sudah berkali-kali melintasi pal kilometeran tersebut, tapi belum pernah berhenti untuk mengamati atau berfoto. Siang itu, aku sama Ndulo berniat untuk foto di dekat pal kilometeran itu. Ternyata, di kantor Dinas xxx lagi ada acara lomba 17-an!! Ada yang lagi turnamen voli, ada yang lomba senam, ada juga yang hanya jadi suporter.

Tapi keliatannya lombanya seru banget, sampe-sampe mereka gak memperhatikan kita yang berfoto-foto di depan kantor mereka.

Gedung Merdeka
Sekitar 100 m dari pal 0 km tadi, terdapat Gedung Merdeka. Gedung tersebut merupakan tempat penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika 1955. Sekarang di gedung itu dibuka musium, namanya: "Museum Konperensi Asia-Afrika". Bener-bener pake p loh, aku jadi ragu sebenernya menurut bahasa Indonesia baku, yang betul itu konferensi atau konperensi ya?

Oya, museum-nya terawat banget, ber-AC, pokoknya nyaman banget deh... terus gak dipungut biaya pula. Hmm.. Akhirnya aku pernah masuk ke museum itu, setelah bertahun-tahun.

Toko Sumber Hidangan
Siang itu, akhirnya aku masuk ke toko roti Sumber Hidangan. Sebelumnya juga belum pernah masuk. Duh, itu toko jadul banget, mengingatkan aku sama toko Oen di Malang. Aku hanya makan es krim yang katanya mereka buat sendiri... trus beli kue Bokkenpoot (eh bener gak ya namanya kayak gini?).

Selebihnya, menghabiskan waktu di Bandung dengan kegiatan standar Bandung: masuk ke mall atau factory outlet...heheheh... tapi untungnya gak ada yang menarik... Terus sempet reuni kecil-kecilan sama an unexpected fellow & co... (maksudnya... aku sedikit kaget juga, loh... kok dia kebetulan ada di sini?). Sempet ke warnet di sebrang rumah, gila yaa... kayak jalan tol Pondok Indah jaman dulu... bisa ngebut... download 18 MB gak nyampe 1/2 jam, beda banget sama di kantor yang mesti pake berdoa dulu: mudah-mudahan ajaaa gak pake putus. Amin. :-D

Saturday, August 12, 2006

Bobok Bersama Dave Koz Yukkss…

Pingin bobok bareng Dave Koz? Dengerin aja Golden Slumbers: A Father’s Lullaby. Sayangnya barang ini gak diproduksi di sini… hiks… aku secara gak sengaja nemu bajakannya bulan Februari lalu. Tapi… oh tapi… kebawa temen ke Jayapura… setelah pindah tangan beberapa kali… akhirnya CD itu gak kembali… ah ya sudah… aku penasaran banget pengen dengerin, tapi gak ngoyo, namanya juga CD bajakan, belum berjodoh denganku kali yaa…

Tapi karena penasaran banget. aku sampe nitip ke temenku yang lagi ke Mangdu, supaya permintaannya sederhana, aku hanya bilang: Beliin Dave Koz… Temanku itu membawa beberapa CD Dave Koz… hampir semua yang ada di tukang jualan CD bajakan itu dia beli…hehe… tapi gak satupun Golden Slumbers…

Akhirnya… waktu aku keluar pas jam kantor buat nyari CD installer kemaren… aku nemu lagi si Golden Slumbers ini… di penjual CD bajakan yang laen… :-D

Sekarang tentang isi album ini…

Album ini terdengar lebih “Jim Brickman” dibandingkan “Dave Koz”… maksudnya… lagu-lagunya lebih cocok digolongkan dalam genre New Age ketimbang Smooth Jazz seperti yang biasanya dibawakan oleh Dave Koz. Dave Koz sendiri yang menjadi produser album ini hanya membawakan beberapa lagu saja di album ini…

Sesuai dengan fungsinya lagu-lagu tersebut sebagai lullaby alias nina bobok alias lagu pengantar tidur, memang cocok kalo lagu-lagu tersebut terdengar New Age. Lagu yang cocok untuk lullaby adalah lagu-lagu yang penuh kedamaian, penuh ketenangan, seperti halnya lagu-lagu New Age. Pemilihan alat musiknya juga menunjang… ada harpa, gitar akustik, piano, soprano sax… dan gak ada drum…

Sebaiknya sih tidak mendengarkan album ini pada saat berada di kantor, apalagi setelah jam makan siang… apalagi buat orang-orang yang tukang tidur, seperti aku… gak usah dengerin lagu-lagu itu aja udah ngantuk melulu… apalagi kalo dengerin…

Friday, August 11, 2006

Menjual Gaya Hidup

Banyak yang bilang bahwa Starbucks itu menjual gaya hidup. Tadinya aku gak begitu peduli, lagian gak sering minum Starbucks. Tapi aku akhirnya pernah membuktikannya sendiri.

Minuman favoritku adalah Chocolate, baik yang hot maupun yang iced... aku suka dua-duanya, biasanya kupilih sesuai dengan cuaca, suasana, atau bahkan asal pilih aja. Untuk take away… biasanya aku pilih yang iced.

Kalo masuk ke suatu café untuk pertama kali, biasanya yang aku pilih adalah chocolate. Kalo coklatnya gak enak, ya sudah… kemungkinan aku gak bakal menginjakkan kaki lagi di tempat makan itu kecuali terpaksa atau ada makanan lain yang aku suka, contohnya Café Pisa, coklatnya gak enak, jadi aku hanya ke sana lagi untuk makan es krim.

Beberapa minggu lalu, aku kepengen banget minum Iced Chocolate-nya Starbucks. Sebabnya: sehari sebelumnya, waktu kuliah aku presentasi kasus Starbucks di kelas. Kalo bahasa Sunda-nya… kabita gitu loh…

Jadi Minggu siang itu, sehabis makan siang di Hot Planet Sarinah, aku ngajak temanku nyebrang ke Starbucks. Kemudian membeli segelas Iced Chocolate. Dalam perjalanan ke pameran komputer, aku menikmati Iced Chocolate itu… Tauk gak… ternyata…oh ternyata… rasanya aneh… Whipped Cream-nya itu berasa kayak santan… pertama kali minum… aku gak percaya, mungkin lidahku yang salah interpretasi… terakhir kali minum barang yang sama… rasanya gak kayak gitu…

Jadi aku aduk-aduk lagi si Whipped Cream, terus aku minum lagi… kok masih juga kayak santan… artinya emang betulan gak enak. Wuahahaha… jadi kapok deh… tapi gak menyesal sih… karena meskipun minuman yang kubeli gak enak… tapi aku jadi dapat pengalaman… Ternyata bener juga… Starbucks itu minumannya biasa aja, malah lebih enak Bengawan Solo Coffee yang harganya ½-nya dan Iced Chocolate-nya gak creamy.

Orang-orang senang ke Starbucks karena yang mereka beli adalah gaya hidup. Buat para eksekutif (baik yang tua maupun muda), gak bakal malu-maluin kalo ngundang rekan kerja, client, atau siapa pun ke Starbucks untuk meeting… Udah standar banget di Jakarta… “meeting di Starbucks”. Buat orang-orang yang memang pengen beli untuk menikmati minumannya… nah… harap jangan kecewa misalkan ternyata apa yang anda beli itu gak sesuai ekspektasi…

Wednesday, August 09, 2006

World Class - Maunya Apa Seeh?

Pilih yang mana?

Berkantor di gedung yang terletak di pusat kota, di antara kantor-kantor Pemerintah, tapi liftnya menyeramkan kriek-kriek, AC-nya gak dingin, tempat parkir susah, dan jauh ke tempat gaul?

Atau di gedung yang terletak di daerah perkantoran elite-nya Jakarta, gedungnya baru, AC dingin, lift insya allah gak menyeramkan, tempat parkir banyak, dan dekat ke mall, tapiii... berada di atas gedung parkir?

Nah... yang pertama adalah kantorku sekarang, yang kedua adalah kantorku beberapa bulan lagi.

Tapi aku heran sama orang-orang di kantor, entahlah siapa yang mulai menyebarkan isu, yang jelas... sekarang ini beredar isu bahwa "gak pantas sebuah perusahaan yang pengen jadi World Class Company berkantor di gedung parkir".

Hmm... does it matter? Gedung parkir? Apakah kalo kantor kita berada satu gedung dengan gedung parkir... lantas jadi jelek? Jadi gak enak? Jadi... hina? Yang lebih penting lagi, apakah dengan berkantor di atas gedung parkir, lantas kita gak pantas disebut World Class Company?

Sekarang, tergantung definisi "World Class" itu sendiri. Apakah World Class artinya kantor lux, di lokasi yang paling ideal sedunia...? Itu mah urusannya bukan World Class, tapi "gengsi"...

Kalo menurut bayanganku... World Class itu.. artinya orang-orangnya berkualitas World Class... seperti SDM-SDM dari perusahaan yang sudah mendunia... trus... perusahaan World Class juga melayani client-nya secara World Class... Kalo soal kantor, gak mesti di tempat bergengsi, yang penting... kantor itu bisa membuat karyawan betah, nyaman, dan produktif dalam bekerja, juga nyaman buat para tamu/client.

Lihatlah BP...meskipun terletak di pinggir kota (TB Simatupang), tapi mereka tetep World Class kan? Mereka gak jadi perusahaan kacangan kan?

Jadi... siapapun yang menyebarkan isu "pantas/gak pantas gedung parkir" itu... mungkin bapak atau ibu harus mengingat mall-mall... let's say... Plaza Senayan... jadi satu sama gedung parkir juga kan? Meskipun begitu... Plaza Senayan tetep aja nyaman, dan jadi salah satu mall paling bergengsi di Jakarta. Terus.. buat direksi yang sudah berniat dan menyetujui kepindahan ke tempat yang lebih beradab: jangan khawatir bapak-bapak!! saya mendukung bapak-bapak sekalian!! YEAAAAHHH.... :-D

Selamat Yaa....

Meskipun sudah sangat…sangat…sangat…telat banget-nget-nget…rasanya kok gak komplit kalo aku tidak mengucapkan:

SELAMAT BUAT PSM-ITB!!! YANG BERHASIL MENCURI 2 EMAS DAN 2 PERAK DI WORLD CHOIR OLYMPICS 2006 – XIAMEN…

Duh…untung gak ditangkep sama polisi Xiamen yah… karena melakukan pencurian… hehehe…

Masih teringat loh, sekitar 8 tahun lalu waktu aku baru masuk PSM-ITB… hehe… juara-juara-dan-juara itu hanyalah masa lalu indahnya PSM-ITB yang aku dengar dari dongengannya mas Imam… rasanya waktu aku baru masuk itu PSM-ITB terpuruk banget…. Juara lomba paduan suara antar kampung gak bisa diraih (ya iyalah jreng, lomba antar kampungnya aja ga ada…gimana mau juara…)… apalagi lomba paduan suara tingkat nasional… Choir Olympics? Boro-boro… Mimpi kali yee…

Tapi kalo kita punya cita-cita, dan kita berusaha… pasti ada jalannya…. Ya kan... memasuki awal abad baru ini... pelan tapi pasti (eh gak pasti2 banget juga sih...)... akhirnya PSM-ITB berhasil bangkit dari keterpurukan itu... I’m proud of you, guyz!!

VIVAT PSM-ITB!!

Kurukuru Jaman Jebot

Gara-gara punya rambut kriting nggak lurus juga nggak...aku dan Ndulo kepengen banget nyoba Kurukuru-nya National Panasonic... [buat yang nggak kebayang:] itu tuh hair dryer yang ada sisirnya... yang kepalanya bisa diganti-ganti...

Nah, ternyata Ibu masih nyimpen hair dryer sejenis Kurukuru gitu, tapi dari 20 tahun yang lalu (lebih dari 20 tahun malah kayaknya), selama ini gak dipake karena dia menggunakan listrik 110 V (terbukti kan... jebot banget). Merknya gak jelas, karena pakek huruf kanji semua... yah... mungkin jaman dulu barang-barang seperti itu masih di-import dari negara aslinya... belum banyak pabriknya di luar negeri.

Kemaren pulang kantor, diambilin trafo (ternyata masih punya loh...), terus pas abis berenang... jreng-jreng, nyoba nyolokin si hair dryer... hueleh... ternyata masih berfungsi loh si hair dryer itu... padahal sudah 20 tahun gak beroperasi... aku malahan curiga... jangan-jangan usianya lebih tua dari aku... Seingat aku... waktu aku belum sekolah, aku sudah melihat benda itu di rumah.... Wah, sakti bouw... ternyata bener kata Indira, pake benda itu (kurukuru) jadi enak banget ngeringin rambut... yang aktif cukup 1 tangan aja, tangan satunya bisa nahan rambutnya... gak diperlukan kepiawaian sekaliber mbak-mbak yang suka nge-blow di salon.... BTW, kayak Indira ngomong itu udah lama banget deehhh... tahun kapan ya? 2002 kali ya? Tapi tetep gak sejebot si 110 V

Monday, August 07, 2006

Aak, Uuk....

Hari minggu, aku pergi “olahraga di Mall”… mayan juga… menjelajah Mall Kelapa Gading 1-2-3 kayak setrikaan. Niatnya emang olahraga… karena aku malas diajakin jalan kaki muter kebon binatang (soale panas dan silau), maunya diajakin berenang. Tapi yang laen lagi gak memenuhi syarat untuk pergi berenang. Jadi Bapak ngajak jalan kaki muter Mall, sami mawon kan?

Oya, sebelum ke MKG, mampir di Gramed Matraman dulu. Kemaren tuh lagi ada acara dongeng-mendongeng. Awalnya yang cerita dua orang mbak-mbak yang dikelilingi oleh sejumlah anak-anak kecil. Nah, menjelang aku mau keluar dari Gramed, yang bercerita gantian mas-mas (at least suaranya kayak mas-mas, aku juga gak ngeliat langsung sih..). Mas-mas ini mulai bercerita: ”Suatu hari ada 5 ekor monyet, mereka itu bersaudara. Monyet yang pertama bernama Aak. Monyet kedua bernama Iik. Monyet ketiga bernama Uuk... karena monyet itu bunyinya: Uk...Uk.. [suara monyet]. Monyet keempat...”. Abis itu dia diem sejenak... Aku bener-bener nungguin... karena konsekuensi logis dari menggunakan nama monyet yang berpola A-I-U-E-O, monyet keempat seharusnya bernama... hmm... yah begitulah...hehe...


Setelah terdiam beberapa detik, akhirnya mas-mas itu bilang gini: ”Ngg...Kita ulang dari awal nama-nama monyetnya...”, kemudian dia menggunakan nama Aan, Iin, Uun, Een, dan Oon... HUAAAHAHAHAHAHA... mas-mas itu mati kutu dan jadi speechless sendiri...!!! Kasian deh lu... Terus sempet kita diskusikan lagi... ada yang berpendapat bahwa mas-mas itu memang sengaja... tapi kalo menurut aku sih enggak... Karena dia kan mendongeng untuk anak-anak, masa’ sih dia sengaja pake nama seperti itu, kan itu sama aja mengasah ”ketangkasan-berpikir-jorok”-nya anak-anak itu. Gak mungkin kan dia berniat seperti itu.... (positive thinking donk...). Huehehehehe... puas banget ngetawain mas-mas itu... sampe-sampe pas udah di Kelapa Gading masih juga ketawa kalo inget-inget kejadian tadi.. Buat mas-mas pendongeng: Nyantai aja lagi mas... itu kan honest mistake...jadi belajar kan? lain kali kalo ngasih nama monyet jangan pake nama itu lagi ya... hehehe...

Kalo di Klapa Gadingnya sih ya seperti layaknya kalo jalan-jalan ke mall deh. Awalnya jaim, seolah-olah gak pengen beli apa-apa... tapi begitu ketemu 1 yang cocok... jreng-jreng... langsung on action... heheheh...

Friday, August 04, 2006

Lupa...!!!

Dalam setiap wawancara kerja, setiap ditanya: apa kekurangan anda? Jawaban pertamaku adalah: PELUPA. Dulu sering banget aku ninggalin barang-barang, kalo gak di rumah... ya di sekre PSM... untung aja anak-anak PSM selalu baik hati menyimpankan barang-barang yang tertinggal di sekre. Trus kalo mau pergi-pergi, harus bikin checklist: apa yang mau dibawa... apa aja yang mau dikerjakan... dst.

Nah, akhir-akhir ini... yang satu ini udah mulai agak berkurang. Terbukti sudah mulai agak jarang ketinggalan HP di rumah (kecuali 3 hari yang lalu seeehh...ketinggalan HP di mobil...hehehe...)

Hari ini... aku meninggalkan sesuatu yang besar di rumah... besar bukan hanya dari kebutuhannya hari ini, tapi juga ukurannya...: TAS LAPTOP-ku!! Isinya Dell-Takodel-Kodel (oh yeah... tentunya pekerjaanku disimpan di situ semua, kecuali yang ada backup-nya di server), terus yang lebih penting lagi: GSM Modem... padahal hari ini rencananya launching SMS Gateway yang kemaren-kemaren sudah disiapkan... Gubrak banget!!!

Aku bener-bener gak ingat kalo kemaren aku bawa barang itu pulang, tadi baru teringat waktu sudah sampai di depan Kanisius... wah.. tanggung banget kan... tinggal 5 menit lagi udah nyampe kantor...

Artinya... sebelum Jum'atan aku harus balik ke rumah... duile.. membayangkannya... ngelewatin jalan Buncit itu loh... macet pisan pasti... hiks... hiks...

Wednesday, August 02, 2006

Buyar Kabeh...

Haha... buyar kabeh...!! Hari ini sudah bikin catatan (dalam hati) apa yang mau dikerjakan pagi-pagi di kantor sebelum mulai kerja, dari mulai posting blog yang disusun semalam, terus nge-fax bukti transfer, terus beli SIM Card buat deploy SMS Gateway (yang ini harusnya siang-siang).

Ealah... terus diajak rapat sama pak bos, kirain bakalan sebentar... ternyata lama banget... Ya udah, lupa semuanya deh... Dah gitu ya... makan siangnya kan Hokben... pas udah tengah-tengah makan, aku baru nyadar... loh? Tadi itu... makanan diantar ke ruang rapat, tapi... kok gak ada minumnya ya? Padahal udah jam 12 kurang 15 menit. Pasti orang-orang di lantai 10 dan 11 udah pada ngacir makan siang.

HUahahaha... pak bos udah keseretan, terus para tamunya (bapak-bapak dari SBTI) juga keseretan... karena aku gak berhasil contact lantai 10/11, akhirnya bapak-bapak itu minumnya pake permintaan maap ajah... hehehe... kasian banget... duh maaf ya bapak-bapak...

Besok katanya rapat lagi, ama orang Telkom segala... hmm... kalo diajak lagi... kayaknya mendingan gak ikutan deh... mau deploy SMS Gateway aja ah...