Friday, June 29, 2007

Happiness Is..

Apa sih kebahagiaan itu? Apakah kita harus memenuhi kriteria tertentu dulu untuk menjadi bahagia? Misalnya nih… “bahagia setelah lulus kuliah”, “bahagia kalo sudah punya pacar”, “bahagia kalo sudah punya mobil, punya rumah”. Punya kriteria seperti itu boleh-boleh saja, tapi… jangan sampai kita terjebak dengan kriteria2 kita sendiri, sehingga mencari kebahagiaan di tempat yang salah, menunggu terlalu lama untuk berbahagia, atau malah “mencari yang gak ada”.

Lagu soundtrack Peanuts berikut ini mengajarkan bahwa hal-hal kecil di sekitar kita bisa menjadi sumber kebahagiaan tersendiri loh:

HAPPINESS IS FINDING A PENCIL.
PIZZA WITH SAUSAGE
TELLING THE TIME.
HAPPINESS IS LEARNING TO WHISTLE.
TYING YOUR SHOE FOR THE VERY FIRST TIME.
HAPPINESS IS PLAYING THE DRUM IN YOUR OWN SCHOOL BAND.
AND HAPPINESS IS WALKING HAND IN HAND.

HAPPINESS IS TWO KINDS OF ICE CREAM.
KNOWING A SECRET.
CLIMBING A TREE.
HAPPINESS IS FIVE DIFFERENT CRAYONS.
CATCHING A FIREFLY.
SETTING HIM FREE.
HAPPINESS IS BEING ALONE EVERY NOW AND THEN.
AND HAPPINESS IS COMING HOME AGAIN.

HAPPINESS IS HAVING A SISTER.
SHARING A SANDWICH.
GETTING ALONG.
HAPPINESS IS SINGING TOGETHER WHEN DAY IS THROUGH,
AND HAPPINESS IS THOSE WHO SING WITH YOU.

HAPPINESS IS MORNING AND EVENING,
DAYTIME AND NIGHTTIME TOO.
FOR HAPPINESS IS ANYONE AND ANYTHING AT ALL
THAT'S LOVED BY YOU.

Jadi temukanlah kebahagiaan pada hal-hal simple yang ada di sekitar kita atau yang kita lakukan setiap hari. Seperti yang diajarkan oleh Snoopy dkk…

Tauk gak.. aku pernah surprisingly menemukan kebahagiaan di tengah sumpek dan sumuknya JGTC, secara waktu itu tiba-tiba sadar bahwa sumuk2an sambil nongkrong di rumput adalah sesuatu yang udah lama banget gak dilakukan, terutama setelah aku bekerja. Apalagi pas pulang terus ngeliat antrean masuknya paaaannnjjjjaaaannnggg banget, wuih tambah seneng lagi (kalo ini mah seneng di atas penderitaan orang lain).

Wednesday, June 27, 2007

Hair Update

Awal tahun ini bercita-cita untuk keluar dari masalah Bad Hair Day... biar tahun ini gak jadi Bad Hair Year lagi. Ealah... tapi malah kemaren itu nyaris aja jadi Even Worse Hair Days. Waktu aku ke Solo, selain rambut singa, ada 1 masalah baru lagi: rontok. Yeah... nyebelin banget. Di sofa ada rambutku, di bantal ada rambutku, di lantai kamar mandi ada rambutku, kayaknya aku ninggalin rambut dimana-mana deh.

Tapi kali ini aku tak tinggal diam... waktu dapet kesempatan buat ke mall pas di Bogor, aku sengaja menghabiskan waktu agak lama di depan rak hair care products di Giant Botani Square. Akhirnya aku ngambil Mylea Hair Tonic dan Ellips Hair Vitamin yang pinky.

Dan... tttaaarrraaa.... setelah itu... rambutku gak lantas magically kayak iklan sampo itu sih... tapih... jadi lemes dan gak jigrak lagi. Wangi pula... Huehehehehe... gak jadi Even Worse Hair Year. Kalo soal rontoknya, gak langsung keliatan hasilnya si, tapi at least si hair tonic itu baunya gak ajaib.

Wiken kemaren, aku krembong di salon langganan, yang ngerjain juga mbak-mbak langganan. Pas ditanya: mau krembat pakek apa mbak? Aku: Umm, duh... yang buat rambut rontok aja deh. Mbak Susan: Kalo gitu wortel aja ya... Bok... ternyata wortelnya baunya ajaib banget... sayur banget. Apalagi terus dicampur obat krembong, wuih... lebih parah dari jus wortel deh. Jadi kayak jamu baunya. Huhuhu... gara-gara melawan rontok, jadi 2 hari bau wortel. Aku gak bilang baunya gak enak loh, melainkan ajaib.

Hmmm... kita lihat saja 2-3 bulan lagi, apakah masih rontok jugaaa...

Tuesday, June 26, 2007

Maaf Kenyamanan Anda Terganggu

Toilet di lantaiku lagi kena giliran renovasi. Jadi kalau mau memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan toilet, mesti turun ke lantai 9 atau naik ke lantai 11. Aku sedikit rewel kalo soal yang satu ini. Buat aku, yang namanya toilet itu mesti nyaman, bersih, dan dekat.

Dudut baru aja dateng dari cuti, terus aku bilang: "Bad news Dut..."
Dudut: "Apa??"
Aku [sambil nunjuk ke arah toilet]: "Dalam perbaikan..."
Mas Narma [yang belum tauk konteks pembicaraan]: "Apa yang dalam perbaikan? Server yang mana?"
Aku: "Bukan. It's more important than the servers..."

Hehe... jadi harus sedikit olahraga ni... naik-turun ke lantai lain. Apa input-nya juga mesti dikurangi?

Thursday, June 07, 2007

Sasaran Empuk

Heran deh... apa ya enaknya menjadikan aku sebagai sasaran empuk?? Dulu jaman SMA, aku sering banget dijadikan sasaran untuk diisengin. Dari mulai sepatuku diumpetin tepat di bawah meja guru, diumpetin di balik pagar balkon, sampe nyaris dilempari pakek temenku. Tapi kalo dulu sih memang aku pecicilan. Pernah suatu hari aku sampe 3 kali nabrak pintu, duh srimulat banget. Aku sendiri sih gak bete atau gimana, tapi heran aja... kenapa ya? Kok pada seneng banget ngerjain?

Aku pikir... setelah masuk kuliah, kemudian bekerja, aku bisa gak lagi jadi sasaran empuk. Ternyata... tadi siang aku baru sadar kalo aku jadi sasaran empuk lagi. Untungnya bukan untuk sesuatu yang jahat atau sebagai tong sampah. Modus operandinya bener-bener becanda, tapi lagi-lagi heran, kok seneng banget ya? Apa enaknya?

Jadi gini... aku selalu dijadikan tertuduh atau kambing hitam masalah bersenang-senang. Waktu rapat di Bandung, aku yang selalu dijadikan alasan pulang cepat: "karena Gita pengen jalan-jalan ke outlet, jadi kita pulang cepat ya". Wuah, padahal giliran aku nganterin teman-teman ke outlet, aku hanya beli selembar daster, yang lain lebih heboh. Terus aku juga dibilang mau indent Terios, walah... kepikir juga enggak (tapi aku amin-amini saja), misalkan mau beli mobil pun, aku gak akan milih Terios, bukan tipeku. Tadi baru terbukti kalo justru pak bosku yang sepertinya tertarik sama Terios. Ketika berandai-andai punya kantor di dekat Bunderan HI, aku juga yang dibilang bakalan sering ke EX. Weks... suka ke EX sih iya, tapi kayaknya gak seheboh itu sih. Sejauh ini aja aku baru ke EX gak sampe 7 kali, coba bandingkan dengan pak bos yang sering terlihat di EX (kata orang loh).

Aku sih cengar-cengir aja, tapi heran juga sih: why me?? Emang tampangku enak untuk dikerjain ya? Duh, kesian deh gue...