Saturday, July 16, 2011

Hanimun (atau bukan?)

Officially, setelah acara kawinan kami nggak merencanakan ada honeymoon, karena beribet cuti gak cukup, masih mau ada ngunduh mantu, dan sebagainya. Tapi kebetulan sekali, 3 minggu setelah acara kawinan, ada yang ngajak ke Raja Ampat, jadi karena ini adalah perjalanan pertama kami setelah menjadi suami-istri (gak ngitung perjalanan Jakarta-Sorong ya), maka boleh lah disebut hanimun...

Ini perjalanan pertamaku dan juga Omla ke Raja Ampat. Kami cukup beruntung, karena yang mau kami datangi kali ini adalah gugus kepulauan Wayag, yang letaknya paling Barat (dan Utara) di kepulauan Raja Ampat. Dengan speed boat sekitar 4-5 jam perjalanan dari Sorong. Karena tergolong paling jauh, jadi kami gak menyia-nyiakan kesempatan ini.

Kami pergi bersama 11 orang lainnya, terdiri dari rombongan campur-campur, ada orang Pertamina, orang Pajak, orang Jepang, dalam perjalanan 3 hari 2 malam yang bermodal sewa speed boat, bawa tenda, dan beberapa kardus bahan makanan.

Karena Wayag termasuk dalam kawasan konservasi, jadi wajar kalau ndak ada resort di sana. Makanya kami bawa perlengkapan makan dan tidur sendiri dari Sorong.

Ini cuplikan foto-fotonya, sayang sekali ndak ada foto kami sedang belajar snorkling. Saking excited-nya sampe lupa buat foto-foto...

Ini dalam perjalanan menuju Wayag, kalo ndak salah posisinya di sekitar Teluk Kabui, Pulau Waigeo

Begitu sampai di Wayag, kami kulo nuwun sama penjaga pulo-nya, yaitu teman-teman penduduk lokal yang bekerja pada Conservation International. Terus beberes persiapan makan dan bobok untuk hari itu. Sorenya mulai belajar snorkling di bawah dermaga.

Yang namanya di bawah dermaga tu kayak kolam renang gini. Aku yang tadinya gak berniat belajar snorkling, akhirnya jadi tertarik ikut nyemplung dan belajarlah kitaaa..!!!
Dan ini Omla, di pagi-pagi hari kedua.

Ini suasana pantai di posko Conservation International, tempat kami bermalam.
Begitu cerah ya... padahal pas subuh ujan loh, sampe tendanya bocor...  

Sehabis makan pagi, kami berlayar ke laguna. Itu dia pintu masuk ke laguna.

Dan semakin dekat ke laguna, orang-orang mulai pada berdiri, untuk melihat lebih jelas.

Ini di dalam laguna, airnya bukan kolam renang lagi, tapi bak mandi yang udah difilter pake Reverse Osmosis

Ini yang punya blog di dalam laguna.

Speed boat kami pun merapat, karena mau naik bukit untuk melihat pemandangan. Ini tempat merapatnya.

Sebagai gambaran, ini bukit yang kami naiki...

Yang ada orang kecil2 itu jalan masuknya ke hutan hujan tropis yang tumbuh di atas pulau karang. Sedangkan yang ada anak panahnya itu lokasi tujuan kami. Tingginya sekitar 97 m di atas permukaan laut. Gilee... mau liat pemandangan aja niat banget yak. Emang kayak apa sih?

Seperti ini. No further comment.
Ini yang ada orangnya, membuktikan bahwa ik bener-bener sampe di atas, bukan ngopy foto dari orang doang.

Tapi turunnya ngesot... hihiihi... mengerikan.

Sampe di bawah, ternyata kapalnya kandas karena air surut. Dan ik malah putu-putu...

Karena kapal kandas, diputuskan bahwa kami maksi dulu di situ. Kapal baru bisa berangkat lagi sekitar jam 4 (saat air pasang naik), jadilah kami diijinkan untuk snorklingan dulu.

Ini lagi maksi ikan sarden dan mie goreng di tempat persembunyian kami yang sekaligus berfungsi sebagai tempat ganti baju. *nyengir*

Suasana ke arah pantai pada saat itu. Penuh kedamaian. Hanya ada kami dan alam saja, tanpa turis lain.

Setelah kapal bisa jalan lagi, kami ke 1 dive site lagi, kemudian pulang ke base camp sambil melihat sunset ini dari atas speed boat.

Keesokan harinya kami kembali ke Sorong. What a trip.. Indonesia ternyata indah ya? :-)

No comments: