Saturday, June 03, 2006

Perjalanan Yang Aneh: Part III

Hari ini hari terakhir jalan-jalan kita. Akan diisi dengan perpisahan...

Berangkat dari Cisitu jam ½ 9. Sebelumnya Irva sempet ngirim email gede dulu di rumah. Tujuan pertama adalah Wisma Sawunggaling. Di situ kita nge-drop Dedy yang mau kursus seminggu lagi di Bandung.

Setelah itu kita cabs ke Jakarta. Sampai di Airport Soekarno-Hatta jam 11 siang. Makan dulu di Bakso Malang Oasis (pake lama bou...), terus nge-drop Irva yang pesawatnya jam 1 siang.

Dari airport, kita jalan lagi cari toko kristik Cross-stitch Point langganannya Ndoro. Aku ikutan beli kit gambar kuda laut. Untuk mengenang kuda laut-ku tercinta yang sudah lengser keprabon. Terus abis itu ke Blok M Plasa, nyari minum dan ke toko kristik Hobbycraft yang konon paling gede di Jakarta.

Dari Blok M, ke Soekarno-Hatta lagi (loh... jadi serasa bis damri neh...). Nge-drop Sapi, yang pesawatnya delay ternyata.

Hmm... dan akhirnya, aku dan Bi balik ke rumah. Aku bilang ama Bi, bahwa besok kita harus kembali lagi ke dunia nyata di Kwarnas yang cukup membosankan, apalagi kalo dibandingkan hingar-bingarnya jalan-jalan.

Oya, sepertinya lagu dari Cole Porter ini cukup cocok untuk jadi theme songnya hari ini, terutama untuk mengiringi 1 perpisahan di lobby Sawunggaling, 1 perpisahan di lobby terminal F, dan 1 perpisahan di lobby terminal A.

Everytime we say goodbye, I die a little,
Everytime we say goodbye, I wonder why a little,
Why God above me, who must be in the know.
Think so little of me, they allow you to go.

When you're near, there's such an air of spring about it,
I can hear a lark somewhere, begin to sing about it,
There's no love song finer, but how strange the change from major to minor,
Everytime we say goodbye.

Sebenernya sih gak banyak yang kita kunjungi di Bandung ini, tapi buat aku… yang penting bukan tempat-tempat yang dikunjungi, melainkan experience pergi bareng teman-teman. Rasanya sih ini liburan pertama bersama temen-temen BPS-ku (yang perginya bener-bener rame-rame loh), sebelumnya paling berdua saja, maksimal bertiga.

Bandung Experience yang kudapatkan ternyata kali ini berbeda dari jalan-jalan ke Bandung sebelumnya. Kaki tidak jadi hitam karena tidak jalan kaki, makan juga kurang berselera karena keseringan makan, belanja juga gak banyak. Instead of kaki hitam, kali ini malah banyak terlibat dalam kemacetan. Tapi gak apa-apa, toh macetnya bareng teman-teman...

Oya, ketika hari Senin, Parji mengecek indicator kilometeran di Avanza (apa sih namanya, yang di bawahnya odometer). Kata Parji, waktu habis beli bensin sebelum kita bawa ke Bandung, dia me-reset indicator itu ke angka 0000. Kemudian kita sama sekali gak me-resetnya lagi waktu 2 kali beli bensin. Sekarang... indicator itu menunjukkan angka 0685...
Waoo...ternyata selama 4 hari, kita sudah berjalan sejauh itu!!

Sekarang... ayo kembali ke dunia nyata....

1 comment:

Anggi said...

btw, hobby craft-nya bukannya lebih gede yang di kelapa gading ya?