Iya betul kan? TRAMTIB? Atau Trantib? Atau Tratib? Atau Tamtib?
Tram-tib = mungkin itu singkatan dari “Ketentraman dan Ketertiban”.
Kemarin, pagi-pagi waktu berangkat ke kantor, di Jl.Buncit aku liat sudah ada truk berisi tramtib-tramtib sedang mengangkat salah satu kios rokok. Hmm? Penggusuran lagi? Mudah2an aku salah sangka sih…
Tapi kalo bener sangka… apa salahnya si kios rokok itu ya? Memang mungkin tergolong pedagang kaki lima, tapi… dia kan sama sekali gak bikin macet Jl.Buncit. Udah gitu dia jadi memberikan fasilitas bagi penduduk sekitar, kalo-kalo mendadak butuh barang pernak-pernik seperti air mineral, rokok, permen, cemilan, obat ringan. Mungkin kios itu yang paling dekat. Daripada mereka harus jalan jauh untuk ke warung, atau ke minimart, atau malah ke Ranch Market (duile...).
Atau jangan-jangan kios itu dipake jadi tempat nongkrong bandar narkoba? Hmm… kalo memang benar adanya, gak mungkin lah tramtib yang mengamankan, harusnya polisi yang langsung menggrebek. Jadi kemungkinan ini bisa diabaikan.
Akhirnya petugas tramtib bukannya mendatangkan rasa tentram dan tertib, malahan menimbulkan keresahan di antara para pedagang kaki lima. Tapi mohon diingat… [Candil:] TRAMTIB JUGA MANUSIA… mereka hanya menjalankan tugas mereka, sebagai petugas tramtib. Seharusnya mereka juga sebenernya gak tega, tapi itu sudah tugas mereka yang diberikan oleh pemda.
Kadang-kadang heran sama pemda, main gusur sana, gusur sini… demi mempercantik wajah kota Jakarta kita tercinta ini. Mereka sadar gak ya, dengan menggusur kaki lima, secara gak langsung mereka juga menambah angka pengangguran negara kita yang sudah tinggi. Padahal dengan bertambahnya pengangguran, wajah Jakarta bukannya tambah cantik, malah bakalan tambah lusuh.
Oya, dengan adanya penggusuran-penggusuran tersebut, bukan hanya pedagang kaki lima loh yang kehilangan mata pencariannya, tapi para ibu-ibu yang hobi ke Sogo Jongkok juga kehilangan daerah jajahannya… Tul gak ibu-ibu? :-D
No comments:
Post a Comment