Ternyata untuk menemukan Rumah Strawberry (yang alamatnya gak jelas itu), gak susah. Jalannya searah dengan The Peak. Dalam perjalanan menuju Rumah Strawberry kita melihat pohon cemara BTS yang bentuknya kurus tinggi. Unik sekali...
Di Rumah Strawberry ada kebun-kebun strawberry yang strawberry-nya sudah habis dipetik, ada kursi-kursi tempat makan yang diletakkan di bukit-bukit yang di-terasering, terus ada lapangan tempat bermain yang rumputnya keliatan empuk, seperti karpet tebal. Hihi... kayaknya enak guling-gulingan di atas rumput itu. Hehehehe...
Kita dapet tempat duduk agak ke atas. Jadi view-nya bisa luas, meskipun yang dilihat juga gak istimewa banget. Palingan mobil-mobil yang datang, lapangan bermain, dan kebun2 strawberry yang ada di bawah. Kita memesan jus strawberry (ada yang pake susu, ada yang enggak), french fries, makaroni skotel, dan ditambah strawberry snack.
Ternyata rasanya lebih enak jus strawberry yang gak pake susu (yeah!! Untung aku pesan yang ini). Kalo Strawberry Snack itu adalah strawberry segar yang dimakan dengan dicelup ke susu kental manis coklat. Rasanya sih... biasa aja. Gak ada sensasi-sensasi aneh, atau rasa yang lain daripada yang lain... tapi strawberry-nya bagus-bagus. Gede dan ranum... sampe-sampe mau di-facial sama si Sapi, karena mirip hidung berkomedo.
Setelah puas duduk-duduk di tengah kebun strawberry (sebenernya karena mulai kepanasan sih... hehe), dan setelah beli buah strawberry, kita jalan lagi. Kali ini mau ke Lembang. Tapi setelah ngomong-ngomong, akhirnya mau cari rumah Mahe dulu. Dan sodara-sodara... kita ternyata kesasar dunk... harusnya masuk ke Jl.Cihanjuang, malah ke arah Cimahi... (eh Cihanjuang bisa sampe Cimahi juga sih... hmm... tapi pokoknya nyasar deh...). Kalo sudah luar kota gini sih, aku angkat tangan deh... (dan gak malu kalo sampe nyasar).
Dah sampe di Jl.Cihanjuang pun, kita gak menemukan kompleks rumahnya si Mahe. Bahkan sudah masuk kompleksnya pun, tetep kelewatan gang menuju rumahnya. Kayaknya hari ini kita-kita sinyalnya lagi lemah, jadi sering disconnect.... alias gak nyambung! Karena lapar, dalam pencarian rumah Mahe, aku menghabiskan 2 buah donat J.Co sisa kemarin. Tapi untung ketemu juga rumahnya...
Di rumah Mahe kita duduk-duduk sebentar. Aku sempet menikmati bunga-bunga yang ada di ruang tamu... Aku paling seneng kembang sedap malam, baunya eksotis. Oya, maksudnya ”menikmati” itu bukan makan snack sedap malam seperti makan kembang kol goreng..hehe...
Abis itu kita ngajak Mahe ke All About Strawberry. Cita-cita kita adalah membeli kaos gambar Strawberry. Kalo bisa kembaran berlima (hiiiiyyy…. Bentar-bentar… aku bayangin dulu: Dedy dan Bi pake kaos gambar strawberry…hmmm)
Masuk ke All About Strawberry bayar Rp.5000/orang, tiketnya bisa ditukarkan dengan jus Strawberry. Konsepnya beda dengan rumah strawberry. Di sini kebun strawberrynya lebih dikit. Lebih banyak arena bermain, terus ada toko-toko souvenir, tapi gak ada kaos gambar strawberry yang bagus. Yaah... akhirnya lebih banyak foto-foto deh...
Terus kita memilih bangku di dekat kolam rakit, abis itu ngobrol dan nonton anak-anak yang lagi bermain rakit. Sebelum pulang, aku mampir toilet dulu. Coba ya ituuu... toiletnya yang di dekat kolam rakit itu bagai buah simalakama. Ada 2 kan... tapi yang satunya ada ranjaunya. Sedangkan toilet yang bersih sangat claustrophobic, sempit banget... Kalo aku masuk ke dalamnya, aku gak bisa bertolak pinggang saking sempitnya.
Waktu menuju tempat parkir, tak lupa menukarkan tiket dengan jus Strawberry. Jus strawberry-nya gak sepekat yang di Rumah Strawberry. Karena dingin dan manis, gigi jadi agak ngilu... Kok hari ini jadi banyak banget mengkonsumsi strawberry rasanya...
Setelah itu kita say farewell to Mahe, dan melanjutkan perjalanan. Kali ini lewat Gerlong, sesuai dengan petunjuk ibunya Mahe. Ternyata lumayan dekat loh... Tau-tau sudah sampe Jl. Setiabudi lagi. Dan kita memutuskan untuk mencari Batagor. Di Riri atau di Kingsley.
Kita mampir Kingsley... karena males liat penuhnya, Dedy malah ngajakin ke tempat Siomay (Baso Tahu), tapi ternyata sampun telas... yaaayy.... Jadi kita masuk Kingsley juga deh... Terus terang aja, baru kali itu aku makan batagor Kingsley di tempatnya langsung. Kalo sebelumnya beli dibungkus aja. Di depannya ada pengamen yang benar-benar bermodal. Baik itu alatnya, maupun kemampuannya... Duh, jadi enak dengernya.
Dari Kingsley, kita lewat ke Asia Afrika. Terus ke Braga. Ngeliat bangunan-bangunan tua, sambil sedikit mengintip ke Braga Citiwalk yang baru jadi itu. Abis itu cari oleh-oleh. Jujur aja rasanya aku sudah malas beranjak dari dalam mobil. Yang laen juga sudah gak kuasa... makanya begitu ada Kartika Sari, langsung berhenti saja tanpa banyak berdiskusi.
Dari Kartika Sari, kita pulang. Istirahat dulu. Malam ini mau diajak bapak ke Sambel Cibiuk, di depan Puspa Kencana. Yah... mudah2an temen-temen gak terlalu capek buat makan...
Sambel Cibiuk, meskipun lokasinya di Jl.Sangkuriang, yang selalu kulewati kalo pergi ke kampus, tapi aku belum pernah berkunjung ke situ. Katanya sambelnya special. Tapi yang lebih meninggalkan kesan adalah gurame goreng yang dilengkapi dengan kangkung goreng. Mungkin yang paling terkesan dengan makanan itu adalah si Bi, karena dia mengkonsumsi lebih banyak kangkung dibandingkan gurame-nya sendiri.
Setelah selesai makan, aku gak langsung pulang, tapi ke Puspa Kencana dulu. Bi dan Sapi ke Circle K. Yang laen ngobrol-ngobrol aja. Aku dengan gaya yang aneh (pake rok sih...jadi harus sedikit mengatur posisi), tau-tau udah bablas ke alam mimpi di atas tempat si Irva. Aku jadi inget Azhar, teman kami yang suka bablas tidur pas lagi ngobrol. Aku kebangun gara-gara si Dedy ngomong sesuatu yang berakhiran ”....Git”. Wah, lagi ngomongin apa ya tadi? Setelah itu aku diantar pulang naik mobil sekalian ambil laptop Irva yang dititipkan di rumah.
To be continued...
No comments:
Post a Comment