Tuesday, September 16, 2008

Telemarketing

Lama-lama capek deeehhh memperhatikan dan jadi korban telemarketing. Menjebak banget deh, jadi mohon hati-hati aja, jangan sampe termakan rayuan tanpa sengaja. Kalo kita bilang IYA, itu harus karena program yang ditawarkan memang sudah kita pikirkan masak-masak.

Jadi begini... belakangan ini sering banget ditelpon sama beberapa orang dari penerbit kartu kredit yang aku gunakan produknya. Mereka gak menawarkan sesuatu yang besar. Cuman fitur-fitur tambahan dari kartu kredit yang sudah bertahun-tahun aku gunakan. Seperti misalnya proteksi pembayaran tagihan, sejenis insurance gitu deh, dengan premi yang gak besar, yang mana misalkan terjadi kita sakit atau gimana, bisa terbebas dari kewajiban untuk bayar tagihan.

Waktu nelponnya tuh kadang enggak banget. Misalnya pas jam kantor, duh... kadang kalo lagi mikir sesuatu, konsentrasi jadi buyar... Terus semalam... dia nelpon jam 8 malam... untung saja aku belum tidur, kalo sudah.. wah bisa-bisa bete deh. Pernah lagi waktu aku di Bali, aku badly needed some sleep kan... pas jalan dari Ubud ke Denpasar, nah enak banget tuh buat tidur... mobilnya AC-nya dingin, temen yang bawa mobil juga nyetirnya enak, abis makan Bebek Bengil pula. Ada telepon masuk, kupikir dari teman atau orang kantor, aaarrrgghhh... tak taunya telemarketer yang maksa banget biar aku menyetujui untuk bergabung dengan asuransi kesehatan yang preminya "cuma" 7500 per hari.

Setelah berkali-kali ditelpon, akhirnya aku nangkep pola kerja mereka:

1. Awalnya mereka akan menjelaskan tentang keuntungan produk/fitur itu. Ya iyalah... tapi yang dijelaskan keuntungannya doang, terms & conditions secara keseluruhan gak mungkin bisa dijelaskan via telepon. Pasti kan ada batasan2 juga...

2. Mereka akan bilang kalo biayanya itu kecil. Beneran kecil atau enggak... yah itu sih tergantung masing-masing orang... contoh asuransi kesehatan itu... kalo yang belum di-cover dimana-mana, 7500 mungkin emang pantas, tapi kalo yang udah dapet fasilitas dari kantor, lain lagi ceritanya. Jadi meskipun biayanya keliatan kecil, kita harus bener-bener pikirkan, emang perlu gak sih?

3. Di beberapa kasus, mereka kadang gak menjelaskan bahwa untuk mengaktifkan fitur itu ada biaya tambahan. Contoh nih... Transfer Balance... salah satu vendor kartu kredit yang aku gunakan menawarkan untuk memindahkan tagihan dari kartu kreditku yang penerbitnya adalah bank tempat rekening gajiku ke kartu kredit keluaran mereka... aku hampir oke-in aja, sampe aku tanya: Ini Gratis kan? Ealah... si mas-mas yang nelpon cengengesan, dia bilang biayanya 25000... Yeee... ngapain juga kan, rugi 2 kali dunk... wong biasanya juga aku bayar kartu kredit yang itu pakek ATM-nya bank tempat rekening gajiku... itu udah kena charge 5000... lha ini... masa' nambah lagi biaya yang sebenernya gak perlu.

4. Nah terus ujung-ujungnya mereka akan menverifikasi data-data kita (seperti tanggal lahir, nama kecil ibu kandung, dst) abis itu menyimpulkan kalo kita sudah menyetujui untuk mengaktifkan fitur yang ditawarkan. Kalo udah gitu, biasanya aku mengeluarkan jurus: "Saya gak bilang kalo saya setuju untuk bla...bla...bla... loh". Kemudian aku akan mengeluarkan alasan aku gak mau mengaktifkan via telepon karena aku gak bisa mikir panjang dan mempelajari lebih jauh tentang konsekuensi dari pengaktifkan fitur tersebut, aku juga akan bilang kalo aku lebih nyaman mengisi form dan menandatangani sesuatu untuk permintaan semacam itu. Mereka akan menjelaskan kalo percakapan telepon itu direkam... jadi bisa buat tanda bukti, sehingga aku gak perlu repot-repot isi form. Aku masih meragukan validitas dari rekaman... gimana coba, wong aku cuman bilang "hm-hm... uh-huh... hmm..." terus menjawab pertanyaan verifikasi sambil sedikit grumbling... kan gak jelas banget... itu emang suaraku apa bukan...

Yah begitulah... di era konsumerisme ini...segala channel dicoba untuk menambah pemasukan... yang perlu diingat adalah para telemarketer itu... they're just doing their jobs... jadi kita juga gak boleh gimana-gimana banget... yang penting iling lan waspodo... wakakak... maksudnya harus sadar terus. Kalo memutuskan sesuatu harus bener-bener udah dipikirkan, jangan main bilang iya-iya aja.

Kadang-kadang aku merasa kalo lagi dipaksa untuk aktifkan salah satu fitur beriuran bulanan hampir mirip dengan ditelepon seseorang yang kita tauk tapi gak kenal-kenal amat, terus dipaksa untuk menjawab: "Loe mau jadi pacar gue gak?"... Nah, kurang lebih udah tauk kan kita bakalan jawab apa..?? Kecuali kalo lagi dapet wangsit kali yeee... jawabannya bisa unexpected... hehehehe

4 comments:

Hayat Ria said...

Iye... beberapa kali aku jg dpt.
Semoga nggak ada lg.
:(
males...

Merlyna said...

ya, telemarketing memang annoying. aduh kalau di US sini telemarketingnya lebih gahar. cuma untuk-nya kita bisa masukin nomor ke do-no-call list, jadi bisa rada aman.

where are you based, btw? Bali?

KITA! said...

di jakarta mbak...

catherine william said...

Kami adalah organisasi hukum yang dibuat untuk membantu Orang yang membutuhkan bantuan, seperti bantuan keuangan.

Jadi jika Anda atau Anda berada dalam kesulitan keuangan dalam gejolak keuangan, dan Anda perlu uang untuk memulai bisnis Anda sendiri, atau Anda membutuhkan pinjaman untuk melunasi utang Anda atau membayar tagihan Anda, memulai bisnis yang baik, atau telah meminjam lebih banyak Masalah dari lokal bank, hubungi kami hari ini melalui Email: di catherinewilliamloancompany@gmail.com

Email: catherinewilliamloancompany@gmail.com


Aplikasi pinjaman meliputi:

  Nama: _________
  Alamat: _________
  Negara: _________
  Okupasi: _________
  Jumlah Pinjaman yang Dibutuhkan: __________
  Tujuan Pinjaman _________
  jangka waktu kredit__
  Penghasilan bulanan: _________
Telepon: _________

Silakan hubungi kami melalui e-mail

Email kami: catherinewilliamloancompany@gmail.com