Thursday, January 05, 2006

Hari yang WUUUAAAHHH....(12 Desember 2005)

Hari ini susah diungkapkan dengan kata-kata. Kalo dibilang melelahkan, enggak juga... Dibilang menyenangkan, enggak juga.... makanya aku memakai kata WUUAAAHHH... meskipun gak jelas artinya.

Birokrasi di Pertamina
Pagi-pagi sudah berurusan sama birokrasi di kantor. Baru aja kemaren launching logo baru, mencetuskan Pertamina Baru, tapi hari ini aku sudah jadi korban birokrasi. Minggu lalu aku di Bogor, minggu ini dinasku diperpanjang, tapi aku harus tunggu memo perpanjangan dinas dulu. Kalo gak...SPD-ku bisa gak laku. Jam 8 pagi draft memo sudah dibuat, kemudian dimasukkan ke manager yang mengundangku.


Tapi... kutungguin sampe jam 10, mana dia... ternyata pak manager rapat. Wuah... aku juga gak bisa menghadap bosku kalo gak ada memo, bosku juga gak akan mengijinkan pergi kalo tidak ada memo yang mendasari. Birokrasi semacam ini sengaja diciptakan untuk memberikan batasan-batasan dan rambu-rambu pada penyelenggaraan perusahaan, tapi hari ini... malah menghambat. Harusnya aku sudah bisa berangkat ke Bogor dan mulai bekerja, tapi karena belum ada memo, jadinya aku nggak jelas selama ½ hari.


Preman Salak yang tak berdaya
Jam 12, barulah aku berangkat ke hotel Salak. Hotel Salak penuhnya amit-amit, bahkan preman hotel Salak pun tak berdaya untuk mencarikan kamar. Jadi aku, Dudut, dan Daniel mencoba cari alternatif hotel. Calon pertama adalah Wisma Sudirman di Jl.Jend.Sudirman, kita ke sana dengan berjalan kaki. Ujung Jl.Jend.Sudirman sih gak terlalu jauh dari hotel Salak, tapi... ternyata Wisma Sudirman itu letaknya ada di tengah-tengah Jl.Jend.Sudirman yang lumayan panjang itu. Udah gitu, setelah sampai di dekat wisma itu, kelihatannya kok gak meyakinkan, akhirnya kita cari alternatif lain, hotel Efita di Jl. Sawojajar. Menurut papan reklame, hotel Efita itu 200m dari Jl.Jend.Sudirman. Tapi rasanya lebih jauh dari 200m deh... menyesatkan tuh petunjuknya. Lumayan pegel dan keringetan juga perjalanan mencari hotel... lagipula aku pakai sepatu kerja, jadi tambah gak enak aja.


Setelah booking Efita, kita kembali lagi ke Salak. Naik angkot kali ini. Setelah makan malam, barulah bawa koper dan tas ke Efita. Naik becak dari Salak ke Efita. Ternyata jauh juga, lewat pasar, jalannya gak rata pula, kasian deh tukang becaknya.


Baju Perempuan vs Baju Pria
Oya, ada hal aneh. Ternyata koperku yang keliatannya gendut dan terisi penuh itu, lebih ringan dibandingkan laptopnya Dudut. Dudut sampai heran, kok bisa tas segede itu enteng banget? Apakah baju perempuan lebih enteng dari baju para pria? Menurut aku: IYA. Kita bandingkan celana kain ajah.... bahan celana pria biasanya lebih tebal. Belum lagi kalo dibandingkannya dengan rok. Dari banyaknya bahan yang diperlukan, rok lebih hemat dibandingkan celana, jadi masuk akal kan kalo baju perempuan lebih ringan dibandingkan baju pria.


Tumpah!
Sampai di hotel, waktu buka koper dan mau mandi, aku baru sadar, ternyata barang-barang yang ada di dalam kotak kosmetikku jadi wangi semua, wah! Ternyata parfumku tumpah!! Terpaksa aku cuci botol-botol sabun, sampo, pembersih wajah, dan sikat gigi. Nah... meskipun sudah dibilas dengan air, tapi sisa-sisa parfum itu masih nempel juga, waktu sikat gigi, rasanya kayak sikat gigi pake obat anti nyamuk. Hiiiiihihihi...

No comments: