Wednesday, March 05, 2008

Perempuan dan Sepatu Cantik

Kemarin akhirnya aku memakai rok lagi ke kantor, setelah beberapa minggu gak berani memakai rok karena cuaca di dalam ruangan kantor yang gak mendukung. Sayangnya... sepatu kesayanganku pitanya lagi copot, belum sempat dilem. Jadi daripada memakai sepatu sandal trepes yang kurang cantik, aku memilih memakai sepatu sandal dengan hak yang tahun lalu kubeli untuk kondangan.

Sepatu itu memang cukup cantik, tapiii... kemaren itu aku terpaksa pulang naik busway, jadinya aku berjalan dari muka gedung matdut (mata duitan) ke halte busway Karet, naik jembatan penyebrangan, terus turun di Dukuh Atas, naik jembatan penyebrangan lagi, masuk halte Dukuh Atas yang ke arah Ragunan, ngantre lumayan lama, terus naik busway berdiri dari Dukuh Atas sampe Buncit Indah, dan diakhiri jalan kaki dari halte ke rumah. Itu adalah rute standar, biasa-biasa aja, kalo sepatu yang kupakai nyaman...

Aku bukannya tidak suka sepatu dengan hak tinggi, malah sebaliknya, aku suka banget. Menurut aku, sepatu hak tinggi itu membuat kaki pemakainya jadi berbentuk lebih baik. Tapi... karena bentuknya miring, dalam posisi berdiri, kaki kita cenderung melorot di dalam sepatu, dan menekan di ujung jari, jadi serasa jalan-jalan pakek pointe shoes... Itu sebabnya sepatu hak tinggi gak user friendly buat dipakek jalan jauh atau berdiri lama.

Dalam memilih sepatu, kriteriaku ada 3 (model, kenyamanan, dan harga). Mana kriteria yang jadi prioritas, itu tergantung kegunaan sepatu tersebut. Pengennya sih dapat sepatu yang: pretty, comfortable, and affordable dalam satu paket. Tapi ada gak ya??

Kalo cantik, belum tentu enak => cocok buat kondangan. Kalo enak, biasanya flat, gak terlalu cantik => buat jalan-jalan. Kalo cantik dan enak, kemungkinan kurang affordable. Nah... yang terakhir ini menarik... sebenernya kalo memang cantik dan enak, cocok dipakai buat ke kantor. Sedikit lebih mahal, tapi dapat 2 benefits. Namun ada kriteria ke-4 yang bikin jadi males mengeluarkan more money untuk sepatu semacam itu: durability...

Berdasarkan pengalaman, mahal belum tentu awet. Apalagi dengan tipe kaki seperti aku... Paling awet sepatu cuman bertahan 2 tahun. Apalagi kalau dipakai tiap hari. Jadi sayang kan mau beli mahal-mahal??

Salah satu solusinya adalah punya sepasang sepatu buat aktivitas tertentu. Tapi ada kriteria kelima yang harus dipertimbangkan: space penyimpanan. Kalau rak sepatu sudah penuh, mau ditaroh dimana lagi jreng??

Jadi... kapan ya ada sepatu yang multipurpose: membuat kaki jadi terlihat cantik (harus tetep feminin), enak dipakai (tidak menyiksa kaki), tahan terhadap cuaca (bisa dipakai masuk ke becekan atau lewat jalan berkerikil), value for money (gak berharap murah banget sih, karena memang ada harga ada kualitas), dan yang gak kalah penting: awet.

No comments: