Wednesday, March 22, 2006

Musik itu...

...Bahasa Universal

Perhatikan potongan lagu di bawah ini:







Lagu tersebut adalah lagu Top 40 sepanjang masa: Balonku. Ketika lagu-lagu Sheila on 7 ataupun Dewa sudah mulai ditinggalkan penggemarnya, lagu Balonku tetap dinyanyikan oleh anak-anak balita di seluruh Indonesia. Untuk yang lebih terbiasa dengan not angka, tulisannya akan menjadi seperti ini:







Ketika lagu tersebut dimainkan oleh orang Jawa, orang Sunda, orang Batak, orang Padang, orang Bule, orang Cina, orang Negro, dst... bunyinya tetap sama: Balonku.

Ketika lagu tersebut dimainkan dengan piano, gitar, biola, saxophone, harpa, warna suaranya menjadi berbeda, tapi bunyinya tetap sama: Balonku.

Ketika lagu tersebut dimainkan dengan gaya Sonata-nya Mozart, di-Brickmanize, dinyanyikan dengan jeritan-jeritannya Candil, atau dihambarkan oleh Clayderman, nuansanya jadi berbeda, bunyinya bisa jadi beda, tapi esensinya tetap sama: Balonku.

Itulah musik... siapapun yang memainkannya dan bagaimanapun cara menyampaikannya, orang yang mendengarkannya tetap mengerti, bahwa si pemain hendak menyampaikan lagu yang sama. Dave Koz gak harus berusaha bicara dalam bahasa Indonesia untuk menghibur penonton di Hall BNI, Viky Sianipar tetap bisa bicara dalam bahasa Batak-nya ketika mengajak kita "jalan-jalan" ke daerah Toba.

Hmm.. Kembali ke 2002, lirik lagu yang cukup pas untuk menggambarkan keuniversalan musik adalah:

Music is a language
A message to be spread
With power to unite us
Bonded by a common thread.

Jadi daripada gontok-gontokan antar manusia, mendingan kita bermusik!!

No comments: