Monday, January 26, 2009

Lagu-nya Gita

Sebenernya aku mau cerita tentang lagunya Gita Gutawa, yang kebetulan punya nama panggilan sama dengan nama panggilanku.

Awalnya aku gak terlalu suka Gita Gutawa, karena mengingatkan sama modelnya Charlotte Church gitu deh. Meskipun sesama Gita, tapi jelas sekali bahwa golongan suara kami bertolak belakang. Dia sopran banget, sedangkan aku alto, dan mengidolakan penyanyi-penyanyi yang alto banget. Wajar donk, kalo aku lebih memilih lagu-lagunya BCL dibandingkan Gita Gutawa, karena buat aku lagu BCL jauh lebih singable untuk meramaikan ajang karaokean.

Tapi... aku akui Gita Gutawa punya bakat, dan dia juga punya ciri khas. Aku gak suka, simply karena tidak mengidolakan sopran saja. Lama-kelamaan... Setelah mendengar berulang-ulang, entah dari radio, dari TV, dari iPod-nya orang... ternyata enak juga didengar lagu-lagunya. Namun aku tetep belum tergila-gila...

Sampai pada suatu hari... setelah menonton Laskar Pelangi dan kemudian membeli CD Soundtrack-nya, aku jadi suka sama lagu "Tak Perlu Keliling Dunia". Apa ya yang menarik? Selain karena lagu ini mengingatkan adegan paling norak di film, waktu itu aku ngerasa cocok banget sama musiknya dan lirik 2nd verse-nya yang bercerita tentang "Kertas putih yang pudar, tertulis seribu kata...". Kok rasanya cocok dengan hobi menulisku yang gak terarah ini (tapi namanya juga hobi, suka-suka mau terarah atau nggak)... Terus bagian yang "Biarkanlah... aku bernyanyi, berlari, berputar, menari di sini..", itu juga aku banget, maksudnya waktu masih sedikit lebih muda, kalo sekarang sih jarang banget... apalagi kalo di kantor, salah-salah pas enak-enak berputar dan menari.. jadi nabrak pintu kaca-nya ruangan pak boss...

Tapi ada satu hal yang waktu itu tidak aku mengerti: bagian refrain-nya yang diambil menjadi judul lagu tersebut. "Tak perlulah akuuu... keliling duniaa...biarkan ku di siniii...". Buat aku yang tukang jalan, lirik itu gak bisa dicerna dengan baik. Emang ada ya perasaan yang seperti itu..?

Waktu pun berlalu... sejak aku mengenal lagu itu pertama kalinya. Akhirnya... setelah sekitar 3 bulan... sekarang aku bisa mengerti lagu itu sepenuhnya, dan berencana untuk mengangkatnya di next session of karaoke.

Kapur putih yang pucat
Terasa penuh warna
Dan pelangi yang enggan datang pun berbinar

Kertas putih yang pudar
Tertulis seribu kata
Dan ku ungkap semua yang sedang ku rasa
Dengarkanlah kata hatiku
Bahwa ku ingin untuk tetap disini

Tak perlulah aku keliling dunia
Biarkan ku disini
Tak perlulah aku keliling dunia
Karna ku tak mau jauh
Darimu

Dunia boleh tertawa
Melihatku bahagia
Walau ditempat yang kau anggap tak biasa
Biarkanlah aku bernyanyi
Berlari berputar menari disini

Tak perlulah aku keliling dunia
Karna kau disini
Tak perlulah aku keliling dunia
Kaulah segalanya bagiku
Di Dunia

3 comments:

Credo said...

"Tak perlulah akuuu... keliling duniaa...biarkan ku di siniii..." --> Ada kok perasaan spt itu kadang2 :D Soalnya aku malas pergi2 klo mikirin ribetnya, hahaa

justin said...

"Tak perlulah aku keliling dunia, biarkan ku di sini"

mangsudnya git, saking ceritanya cinta dan kagum sama lokasi di film itu yg indah nian, itu dah cukup.. ga perlu jauh2 keliling dunia buat liat yg indah gitu.

lagu itu mmg aneh klo dengernya ga + liat filmnya. wakwakwak..

Anonymous said...

Mbak gita...
blognya yang http://laksmini-musik.blogspot.com nggak pernah diisi lagi ya??
Saya ngefans lho sama blog mbak yg itu.. sekalian nambah ilmu musik saya gitu..hehe

salam kenal
-Tom_