Aku dibesarkan bersama dengan buku-buku manual. Iya, bapak rajin menyimpan buku manual, dari mulai alat elektronik, mobil, sampai manual urusan kerjaannya bapak. Sehingga waktu aku kecil, kalau sudah kehabisan bahan bacaan, kadang buku manual pun aku embat. Bukan yg urusan kerjaan tentunya.
Atas kebiasaan itu, seringkali panik kalau beli barang elektronik tapi gak ada manualnya. Bukan berarti gak bisa survive tanpa manual sih, aku bisa menjalankan Gtab-ku juga tanpa bantuan manual kok (meskipun tersedia dalam bentuk hardcopy di dalam dus). Tapi gak semua peralatan elektronik tuh very user-friendly.
Nah, kebetulan aku bekerja di bidang IT, yang melibatkan banyak perangkat elektronik. Software atau hardware, baca manual itu penting, karena yang ditangani itu bukan mainan. Trus, pertama kali datang ke Sorong, aku terheran-heran, garuk-garuk ketombe, dan koprol karena semua perangkat IT gak aku temukan manualnya. Lha? Terus kalo ada kerusakan begimane dong? Tebak-tebak buah manggis? Bahkan ketika ada manualnya pun, kita masih perlu tebak-tebakan. Gimana kalo gak ada?
Selidik punya selidik, sepertinya karena sebagian besar personilnya kurang menguasai bahasa Inggris, jadi mungkin manual perangkat IT yg mayoritas berbahasa inggris dianggap ga ada gunanya.
Untunglah setahun kemudian datanglah adik-adik junior generasi penerus harapan bangsa. Kepada mereka ini aku berusaha menurunkan kebiasaan baca dan ngumpulin manual. Sekarang manual kami sudah tersedia dalam bentuk softcopy.
Tapi rupanya masalah manual ini bukan cuma jadi masalah di IT loh.
Tadi sore di ruang makan, salah seorang mbak-mbak bagian administrasi ngajak ngobrol:
Mbak2: Bu, dietnya berhasil ya? Itu masih langsing.
Aku (dalam hati): langsing apanya, 3 minggu lalu turun 2 kg, dibawa pergi ke Jkt dan KL udah naik 2 kg lagi.
Mbak2: Saya gak berhasil bu, pdhal udah minum WRP sekali minum 2, tapi malah jadi lapar terus. Jadi makannya malah jadi banyak.
Aku: ...speechless...
Bukannya udah ada aturan pakainya ya? *tepok jidat*
WRP itu sekali minum 2 sachet emang. Tapi kalo udah minum itu ya jangan makan yg lainnya sampe waktu makan berikutnya kalee.
Ini dia nih, ternyata manual bukan cuma penting buat alat elektronik, tapi juga buat makanan dan khususnya obat. Jadi, jangan lupa baca manual ya!
1 comment:
*kyaaa .. manual dus redoxonku tadi mana ya . . #panik . . nanti ane overdoses repot dah . .
Post a Comment