Minggu malam kemarin kami diundang makan malam oleh teman-teman HR/SDM, ceritanya mereka menjamu tamu di Tembok, tepatnya di Warung Tenda Marinda yang terkenal akan masakan kepiting, cumi goreng tepung, dan cha kangkung-nya. Tapi apa dinyana... karena kami malas berhaha-hehe sambil sumuk-sumukan di Warung Tenda, akhirnya kami makan malam jam 5 sore di resto ruko langganan kami di daerah Kampung Baru: Waroeng Nggunung. Ketika si Kaka (adek SDM) jemput ke rumah, kami gak berangkat, hanya meminjamkan mobil dinas untuk mengangkut siapa pun yang bisa diangkut.
Waktu Kaka mengembalikan mobil, ternyata kami diberi oleh-oleh sebungkus kepiting entah-saus-apa. Karena aku sudah on position di bawah selimut, akhirnya kepiting itu kami masukkan kulkas.
Senin sore sepulang kantor, barulah kami buka kepiting itu, dipanaskan dengan wajan VSAT, dan... tralala trilili!!! Begini lah penampakannya.... kepiting betina dengan banyak telur dimasak dalam saus... saus apa ya? Sampe sekarang masih belum tahu itu saus apa. Kami biasanya pesan saus tiram di Marinda, dan ini sama sekali tidak mirip dengan saus tiram, tapi yang pasti rasanya: MAKNYUS JAYA!!
Kepiting Papua terkenal dengan ukurannya yang besar-besar. Kalau makan di warung tenda seperti di Tembok, dengan 40-50rb saja kita sudah bisa menikmati 1 ekor kepiting yang besar, atau 2 ekor kepiting yang lebih kecil-kecil (tergantung persediaan).
Selain Marinda, tempat makan kepiting lainnya yang enak adalah restoran Ratu Sayang. Spesialisasinya adalah kepiting goreng telur asin. Wow wow... kepiting (kolesterol) + telur (kolesterol) + asin (darah tinggi?).
Salah satu hal yang menyenangkan dari bermukim sementara di Papua buat kami adalah kami bisa makan kepiting enak tanpa harus mengarungi jalan tol Wiyoto Wiyono untuk sampai ke Kepiting Cak Gundul Kelapa Gading.
Pemusik Amatir. Dulunya Hobi Menari. Senang Jalan-jalan. Tukang Tidur. Trekkies. Dan Lain-Lain.
Tuesday, May 31, 2011
Thursday, May 26, 2011
Setahun Berhenti Posting
Hola semuanya! Setahun lebih 3 hari sudah saya berhenti posting. Selama setahun itu, banyak yang telah berubah. Semoga perubahannya untuk ke arah yang lebih baik (amin). Ini perubahan-perubahan yang cukup mayor:
1) Saya sudah tidak di Prabumulih lagi
Saya sudah tidak di kota kecil yang selalu saya hujat karena tempat saya bekerja tidak bisa menyediakan cukup air di rumah dinas, juga saya hujat karena WC di rumah dinas memberikan banyak masalah (tapi membuat saya belajar untuk mengatasi masalah itu juga sih). Tapi saya pergi dari Prabumulih tidak dengan tertawa senang atau dengan syukuran-hajatan-tumpengan, melainkan dengan hampir menangis. Sedih meninggalkan teman-teman yang sudah seperti keluarga, sedih meninggalkan udara pagi Prabumulih, dan juga sedih meninggalkan perjalanan setrika PBM-JKT-PBM 2 minggu sekali yang meskipun menguras kantong dan tenaga, tapi ternyata membuat kangen.
Lantas dimana saya sekarang? Saya ada di sisi timur Indonesia Raya, tepatnya di sebuah kota yang tidak begitu kecil (bila dibandingkan dengan Prabumulih), dengan pantai sejernih kolam renang, sea food berlimpah ruah, serta obyek wisata selam terkenal dalam jangkauan speed boat: SORONG.
2) Saya kembali ke perusahaan induk
Setelah 5 tahun berkecimpung di anak perusahaan dan bahkan ikut berpartisipasi waktu anak perusahaan ini baru berdiri (iyaaa... ikut memodifikasi desain template kop suratnya loh), akhirnya saya kembali ke perusahaan asal. Di Sorong ini saya ditempatkan di unit operasi perusahaan induk. Why? Why?
Jawabannya ada di perubahan yang nomor 3....
3) Saya sudah menikah
I'm newly-wed. 1 1/2 minggu lalu saya baru menikah setelah 2 tahun lebih "in a relationship" dengan pria yang saya panggil sebagai Omla. Kisah pacaran kami memang tidak pernah saya sebut-sebut dalam blog ini.
Jadi, perubahan nomor 1 dan 2 memang dipersiapkan oleh bos-bos kami untuk mengantisipasi yang nomor 3, karena Omla dulunya adalah rekan kerja di anak perusahaan tempat saya bekerja, untuk mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi di organisasi kami, akhirnya saya dikembalikan ke perusahaan asal dan kami dicarikan tempat dimana kami bisa bersama-sama bekerja, kebetulan kotak organisasi yang vacant dan sesuai dengan spek kami adanya di Sorong.
Jadi begitulah ceritanya... untuk mengisi gap selama setahun tidak mengisi blog. Semoga dengan posting ini, saya bisa kembali rajin mengisi blog ini.
1) Saya sudah tidak di Prabumulih lagi
Saya sudah tidak di kota kecil yang selalu saya hujat karena tempat saya bekerja tidak bisa menyediakan cukup air di rumah dinas, juga saya hujat karena WC di rumah dinas memberikan banyak masalah (tapi membuat saya belajar untuk mengatasi masalah itu juga sih). Tapi saya pergi dari Prabumulih tidak dengan tertawa senang atau dengan syukuran-hajatan-tumpengan, melainkan dengan hampir menangis. Sedih meninggalkan teman-teman yang sudah seperti keluarga, sedih meninggalkan udara pagi Prabumulih, dan juga sedih meninggalkan perjalanan setrika PBM-JKT-PBM 2 minggu sekali yang meskipun menguras kantong dan tenaga, tapi ternyata membuat kangen.
Lantas dimana saya sekarang? Saya ada di sisi timur Indonesia Raya, tepatnya di sebuah kota yang tidak begitu kecil (bila dibandingkan dengan Prabumulih), dengan pantai sejernih kolam renang, sea food berlimpah ruah, serta obyek wisata selam terkenal dalam jangkauan speed boat: SORONG.
2) Saya kembali ke perusahaan induk
Setelah 5 tahun berkecimpung di anak perusahaan dan bahkan ikut berpartisipasi waktu anak perusahaan ini baru berdiri (iyaaa... ikut memodifikasi desain template kop suratnya loh), akhirnya saya kembali ke perusahaan asal. Di Sorong ini saya ditempatkan di unit operasi perusahaan induk. Why? Why?
Jawabannya ada di perubahan yang nomor 3....
3) Saya sudah menikah
I'm newly-wed. 1 1/2 minggu lalu saya baru menikah setelah 2 tahun lebih "in a relationship" dengan pria yang saya panggil sebagai Omla. Kisah pacaran kami memang tidak pernah saya sebut-sebut dalam blog ini.
Jadi, perubahan nomor 1 dan 2 memang dipersiapkan oleh bos-bos kami untuk mengantisipasi yang nomor 3, karena Omla dulunya adalah rekan kerja di anak perusahaan tempat saya bekerja, untuk mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi di organisasi kami, akhirnya saya dikembalikan ke perusahaan asal dan kami dicarikan tempat dimana kami bisa bersama-sama bekerja, kebetulan kotak organisasi yang vacant dan sesuai dengan spek kami adanya di Sorong.
Jadi begitulah ceritanya... untuk mengisi gap selama setahun tidak mengisi blog. Semoga dengan posting ini, saya bisa kembali rajin mengisi blog ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)