Monday, March 10, 2014

Mahiroh!!

Jaman masih sering merasa insecure dulu dan merasa gak pede karena belum punya patjar, aku sering berangan-angan bahwa seorang ksatria/pangeran berkuda putih akan datang untuk membebaskanku dari misery.  Ah tapi jaman sekarang mana ada ksatria berkuda putih, ada juga ksatria bergitar... Pada kenyataannya aku terbebas dengan sendirinya dari perasaan minder dan serba berkekurangan itu sebelum punya patjar, terus setelah itu yang beneran datang bukan ksatria tapi IT engineer, gak naik kuda putih pula. 

Waktu aku ABG, aku mengagumi Data the Android. He's my superhero. Kurang apa coba... Kuat, gak laper-laper, pandai, lincah, punya kecepatan super untuk segala hal, polos. Waktu itu sih mikirnya kayaknya asik kalau punya guardian seperti Data. Semua pasti terasa aman jaya... Sepasukan Borg aja bisa dilempar-lempar oleh Data kayak ngelempar bantal-guling. 

Sekarang aku punya idola baru: The elven warrior of Fellowship of The Ring. Di postingan sebelumnya sudah aku sebutkan apa yang aku idolakan dari Legolas. Aku pengen jadi seperti dia. Tapi setelah aku pikir-pikir, Legolas ini sebenernya mirip dengan tokoh ksatria berkuda putih. Karena dia kan Prince of Mirkwood, terus kuda-nya yang bernama Arod emang warna putih. 

Selain 3 fakta di atas yang berbicara tentang tokoh superhero idola, aku punya 1 kecenderungan yang jika digabungkan dengan 3 fakta tersebut akan menghasilkan kejadian hari Sabtu siang kemarin. Entah bagaimana aku cenderung untuk mengalami kejadian-kejadian yang comical. Maksudnya adalah kejadian yang banyak terjadi di comic atau di film comedy dan cukup absurd untuk dialami di dunia nyata. Dari mulai kecebur got, nabrak pintu MM UGM, entah berapa kali jatoh atau nendang sesuatu sampai luka/lebam, dan yang terakhir beberapa minggu lalu adalah kejeblos di raise floor kantor. 

Jadi begini kejadiannya... 

Sabtu, 8 Maret 2014, Mal Kota Kasablanka
Siang itu Omla harus ke kantor, daripada bengong aku minta di-drop di Kota Kasablanka, sekalian mau sowan ke Cotton On untuk menambah persediaan kostum olahraga diskonan. Aku sampe jam 10 kurang dikit, nunggu mallnya buka dulu. Setelah aku berkunjung ke Cotton On, Informa, Carrefour, dan Ace Hardware, Omla nyusul. 

Omla pengen window shopping di Ace Hardware sebentar, kemudian ngajak untuk ke Informa lagi di Lantai 3 untuk nukerin kartu member Informa. Waktu Omla lagi ke Informa, aku memutuskan untuk muter-muter di Lantai 3. Di dekat Disc Tarra, aku ketemu dengan kereta mainan. Seperti Choo-Choo-Train (atau apapun namanya itu) yang di Grand Indonesia, tapi lebih kecil dan terlihat lebih ringkih. Aku melihat ada yang aneh dengan kereta di Kokas itu: 1) kok gak ada "masinis"nya? trus gimana bisa tauk kalo ada rintangan di depan? apa sudah pake artificial intelligence? atau pake remote control? 2) kenapa kereta ini gak bunyi tuut-tuut-tuuuutt kayak kereta yang di GI atau Pejaten Village. Terus orang gimana tauknya kalo kereta itu mau lewat? Aku gak sempat berpikir terlalu panjang, karena Omla terus telpon, urusan di Informa sudah selesai. Aku pun balik ke dekat Informa. Setelah itu kami makan siang di Eat&Eat. 
 
Selesai makan, kami mau langsung pulang. Omla antre dulu di kasir Eat&Eat yang di sebrang Informa untuk refund kartu prabayarnya Eat&Eat. Aku nunggu di depan kios makanan bali-nya Eat&Eat sambil mainan HP. 

Nah... kemudian terjadilah peristiwa itu... 

Lagi-lagi asik-asik mainan HP, the next thing I knew I was sprawling face-down on the floor. Trus kaki kananku sakit dan gak bisa bergerak. Aku gak langsung sadar apa yang terjadi. Ketika aku nengok ke belakang... there it was: kereta mainan yang tadi aku pertanyakan safety-nya!! Rupanya aku ditabrak oleh kereta itu dari belakang, terus telapak kakiku kejepit di bawah kereta itu. Aku panik karena gak bisa membebaskan kakiku dari bawah kereta. 

Lagi tengah-tengah panik gitu, sekelebat aku lihat ada yang lari ke dekatku dari arah depan, waktu aku nengok balik ke depan... ternyata ada pria yang berusaha mendorong lokomotif itu menjauh dari kakiku. Trus tauk gak apa yang ada dalam pikiranku waktu itu? "WOW... There he is!! The knight on the white horse! Finally he comes! He saves me! MAHIIIRROOHH!!". I even half-expected that his white horse was mounted near the Eat&Eat cashier... 

Kakiku akhirnya bisa lepas dari bawah lokomotif. Terus ketika pangeran superhero tadi menolongku untuk berdiri, aku akhirnya melihat wajahnya. Siapakah dia? Cmd. Data? Legolas Thranduilion? Hahaha... ternyata the one and only: OMLA!! Huahahaha.... Kecewa gak? Kaget sih iya... karena ternyata bukan superhero beneran, hahaha... tapi tidak mengecewakan.... hahaha... at least, for me he's good enough to replace Cmd. Data or Legolas Thranduilion. 

Aku berdiri sambil masih gemetar, setengah karena kaget, setengah lagi karena sakit. Sepertinya minimal kakiku baret-baret dan bakalan lebam-lebam. Khawatirnya karena tadi posisinya aneh bakalan terkilir juga. Tapi saat itu sih bisa langsung berdiri dan bertumpu di kaki yang sakit itu. Meskipun gak enak. Setelah 5 menit barulah gemetarnya hilang. Saat itu kami udah ngantri lagi di cashier Eat&Eat untuk meneruskan proses refund. Gak kepikir untuk complain ke pengelola mall, karena waktu itu emang pengen cepet2 pergi ada urusan lain yang lebih menyenangkan. 

Dari lantai 3, kami langsung ke parkiran. Dan tau gak? Ternyata Omla lupa mobilnya diparkir dimana. Ouch! Tuh kan, itu juga hal lain yang absurd. Okee... jadi dengan kaki sakit, kami harus jalan keliling parkiran nih? Untungnya di mobilku ada tanda parkir kantor yang warna kuning gonjreng. Secara ajaib setelah gak berhasil menemukan mobil ketika jalan ke satu arah, aku bisa melihat tanda parkir gonjreng itu dari jarak jauh. Wow... jadi aku punya penglihatan setajam elf nih sekarang? Hihihi... 

Kami pun meneruskan perjalanan, terus pulang ke Buncit. Karena takut tadi sempat terkilir, sampe Buncit aku langsung rendam kaki yang luka dengan air es. Arrrggghhh... udah pasti sakit banget apalagi di bagian luka baretnya. Tapi setelah agak lama, akhirnya disimpulkan bahwa aku gak terkilir, tapi hanya baret dan lebam agak luas, sehingga gak perlu downtime seperti halnya kalo keseleo. 

Waktu habis terjadi, pastinya sebel banget. Tapi sorenya aku mulai ketawa-ketawa sendiri kalo inget. Bukan ngetawain ketabraknya (fakta ini tetep nyebelin), tapi ngetawain reaksiku ketika melihat ada yang berusaha menolong. Wong lagi dalam kondisi distress gitu, malah ngebayangin lagi diselametin sama superhero. Hahaha... hahaha... 

On a more serious note, I'm glad that the one who I imagined as my knight-on-the-white-horse turns out to be the man I choose to spend my life with, meskipun kuda putihnya diganti dengan avanza hitam yang gak ingat diparkir dimana.... 

*Mahiroh = My Hero dalam bahasa anak PSM-ITB, thanks to mas Abi-senior di PSM-ITB.